jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....

Minggu, 21 Maret 2010

Ketika Wanita Hanya Sebatas Dada & Paha



Tulisan ini lahir manakala masyarakat indonesia begitu asyik terbuai tontonan yang hanya mengumbar syahwat tak jauh dari dada dan paha. Dengan kondisi seperti itu televisi sebagai kotak ajaib yang hampir dimiliki setiap keluarga indonesia menjadi sebuah candu yang sangat berbahaya. Televisi dengan sihirnya yang begitu kuat menindas akal sehat masyarakat sehingga nampak bak hewan tak tahu malu.


Mari kita perhatikan sinetron - sinetron yang selalu setia menghiasi layar kaca, hampir bisa dikatakan hanya menyajikan wanita -wanita yang rela maupun terpaksa memamerkan dada dan paha saja. Dengan jumlah stasiun tv yang sangat banyak maka dengan otomatis permintaan pembuatan sinetron pun praktis meningkat. Dan sudah barang tentu sangat dibutuhkan para pemeran dengan jumlah yang sangat banyak pula.


Pada tahun 2002 saya sempat mampir ke sebuah rumah produksi yang sedang mempersiapkan sebuah sinetron di kawasan bandung timur. Di sana telah berkumpul sutradara, produser, penulis skenario dan kru yang lainnya. Mereka sedang asyik membicarakan persiapan sinetron yang kejar tayang, mulai pematangan skenario hingga pemilihan lokasi syuting.


Perbincangan semakin hangat manakala mencari para pemeran sinetron, asisten sutradara menyodorkan tumpukan berkas berisikan biodata para gadis belia yang terobsesi menjadi artis. Yang hadir di sana tersenyum dan tertawa melihat aksi narsis para calon artis yang terekam dalam selembar foto. Nampak bibir merah dipulas gincu dengan tubuh semampai berbusana minim memperlihatkan bagian-bagian yang membuat kaum pria tak akan rela memejamkan mata.


Memang dunia televisi kita yang liar plus bebas dan sedang sakit ini membutuhkan para wanita yang rela dieksploitasi tubuhnya untuk kepentingan komersial, sedangkan bagi sang gadis dijanjikan popularitas plus segala fasilitas yang selalu diimpikan.


Nah, Bagaimana dengan Anda wahai kaum wanita?


-rmd-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar