jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....

Selasa, 23 Februari 2010

ANAK KOMUNIS BICARA AL QURAN

Beberapa bulan silam, tepatnya di bulan puasa tahun 2009, saya sempat berbincang-bincang dengan seseorang yang memiliki "darah" komunis. Sebutlah namanya Kang Asep, walau cuma tamatan SMA dan berprofesi sebagai mandor di salah satu pemborong bangunan, dia dikenal sebagai sosok yang cukup cerdas dan berwawasan luas. Menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, ayah kang Asep merupakan salah satu pengurus serikat buruh underbow PKI di salah satu perusahaan negara di Bandung. Ketika peristiwa pemberontakan PKI yang gagal pada 30 September 1965, yang kemudian terjadi pengejaran dan penangkapan terhadap orang-orang yang dianggap sebagai pendukung PKI. Akhirnya rumah ayah Kang Asep pun diserbu massa yang tidak tahu datang dari mana, namun dari berita yang beredar massa tersebut menyerbu karena dikoordinir oleh ABRI. Kembali pada bincang-bincang saya dengan kang asep, pada saat itu dia menyoroti pembangunan yang salah kaprah terjadi di negeri ini. Yang menarik kemudian kang Asep yang masih dianggap orang komunis hingga sekarang, membuka mushaf Al Quran dan membacakan terjemahan surat Yasin ayat 33-35, " 33. Dan suatu tanda (kekuasaan Alloh yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. 34. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, 35. supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? ". Kemudian Kang Asep pun menjelaskan kondisi pembangunan yang salah kaprah di negeri ini, "Seharusnya pemerintah tidak mengizinkan pembangunan pabrik / industri di lahan produktif, coba sekarang lihat sawah di bandung, karawang dan daerah lainnya berubah fungsi jadi bangunan pabrik. " ujarnya dengan menyernyitkan dahi. "Memang harusnya gimana gitu kang? " tanya saya penasaran. "Coba telaah ayat tadi" ujar Kang Asep sambil menunjuk ayat Al Quran tadi. " jadi maksudnya pembangunan seharusnya dilakukan didaerah mati alias daerah yang tidak produktif jangan ini mah sawah yang digusur, produksi beras kita kan jadi terganggu, sekarang kan kita jadi ngimpor beras lagi " lanjut Kang Asep penuh semangat. "Kalo mau pembangunan itu kita mesti contoh timur tengah, mereka menyulap lahan mati seperti gurun pasir menjadi perkebunan kurma, kita mah sebaliknya ya? " papar Kang Asep. " Dulu pak Harto pernah bikin sawah 1 juta hektar di lahan gambut pulau kalimantan cuma gagal, itu gimana kang? " tanya saya. "kalo dilahan gambut susah, ya jangan dipaksakan jadi sawah, coba cari alternatif lain, misal dirikan pabrik " jawab kang Asep. "Lho kok pabrik? " tanya saya dengan menyernyitkan dahi. " Supaya sawah-sawah yang produktif di pulau jawa tidak tergusur, mending pendirian pabrik di kalimantan saja" jawab Kang Asep. Ketika asyik berbincang terdengar suara adzan magrib, kami pun akhiri diskusi dan lanjutkan dengan berbuka puasa. -rmd-

1 komentar:

  1. Begini Kom, lebih baik ente pake sosialisme Islami saja seperti Syariat Islam jangan campur campur sama karangan Orang Rusia itu yang suka oleeeeeng di bar bruk si marx

    BalasHapus