Para tokoh kota kembang dari kalangan artis dan budayawan hangatkan Pesta Buku lewat acara bincang-bincang Bandung, Kamis (18/2/2010). Doni Kusumah bintang iklan Extra Joss yang kini tinggal di ibukota mengatakan bahwa bandung sebagai kota tujuan parawisata harus banyak berbenah. Terutama dari sisi infrastruktur, apalagi di musim penghujan bandung sering dilanda banjir seperti kampung cieunteung di bandung selatan. Doni yang dulu tinggal di sekitar jalan Malabar dalam tiga bulan terakhir ini disibukkan dengan persiapan acara hari ulang tahun ke 200. Menurut pengakuannya, bandung ke depan harus menjadi sebuah kota yang patut dikenang para pelancong dari sisi keindahan dan kenyamanannya. Seperti yang dirasakan para kepala negara dari penjuru Asia Afrika yang hadir pada Konfrensi Asia Afrika pada tahun 1955, mereka begitu terpesona dengan kota kembang. Sedangkan Syahban Hanif tokoh muda bandung yang kini menjadi direktur gedung Indonesia Menggugat mengutarakan bahwa bandung yang lahir pada masa kolonial Belanda, merupakan sebuah kota yang belum mempunyai akar kebudayaan yang cukup kuat. Sehingga warga kotanya lebih terbuka dengan budaya-budaya baru yang datang dari luar. Dengan keterbukaan tersebut anak-anak bandung dengan bebasnya berkreasi melahirkan berbagai seni budaya kontemporer, sehingga kini bandung pun dikenal sebagai kota kreatif. Sedangkan Soeria Disastra seorang warga keturunan yang kini menjadi Ketua Sastra Tionghoa Indonesia bercerita bahwa ia lahir dan besar di Bandung, kota ini dulu benar-benar nyaman untuk ditinggali. Mulai dari airnya yang jernih dan cuaca yang sangat sejuk sehingga wajar saja bandung pun dikenal sebagai kota kembang. Namun semua telah berubah, seiring roda pembangunan bandung kini menjadi " haredang " alias panas. Tapi bagaimana pun kondisi Bandung, Soeria Disastra tetap cinta kota ini. Nah, bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar