Dua puluh orang ikuti zero waste event untuk membebaskan diri dari ketergantungan hidup pada plastik, bandung, minggu (31/1). David sang direktur Yayasan Pengembangan Bio sains dan Bioteknologi mencoba membantu mereka dari gaya hidup berplastik dengan paparannya yang cukup menarik. Menurut David, plastik merupakan bahan yang sangat berbahaya, bahan dasar plastik berasal dari residu minyak bumi dan batu bara, dalam jangka panjang akan mengakibatkan timbulnya beragam penyakit. Mulai dari terganggunya fungsi hormon hingga penyakit menyeramkan yaitu kanker. Apalagi hampir semua aktifitas kehidupan kita hampir bisa dikatakan sangat besar ketergantungannya terhadap plastik ini, mulai dari alat tulis hingga tempat makan minum yang memudahkan penyakit tersebut menyerang tubuh kita. Pendapat David ini diamini salah satu peserta " benar sekali, saya mencoba mendata barang yang ada di kostan, ternyata hidup saya dikelilingi plastik, seperti gelap, piring, jam, sisir, bolpen, senter, sikat gigi, malah masih banyak lagi ". Bu Nia seorang guru bercerita bagaimana perjuangannya meninggalkan plastik di sekolah tempat beliau mengajar. " memang tidak mudah merubah kebiasaan, hal kecil misalnya di sekolah saya biasa beli gorengan yang diwadahi kresek, sekarang mulai membiasakan diri belinya tanpa kresek tapi diwadahi piring " ujarnya penuh semangat. Bahan plastik sangat sulit untuk diuraikan, ia dapat bertahan dalam waktu yang sangat panjang, bisa bertahan hingga jutaan tahun. Dengan meningkatnya penggunaan plastik, maka jangan heran tempat sampah kini dijejali plastik beragam bentuk mulai dari kantong kresek, botol shampo, botol air mineral, botol kecap, parfum dsb. Nah pada even Zero waste kali ini pun para peserta diajak berkomitmen mulai mengurangi bahkan sampai meninggalkan ketergantungan terhadap plastik. -(rmd)-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar