jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....jika anda berminat bikin web seperti ini.... call 022 9211 3223....

Kamis, 08 April 2010

MENYUSURI CHINA TOWN FROM BLOEMEDSTAD (1)

Hilir mudik perjalanan hidup dan kehidupan manusia memang menarik tuk dikaji dan ditelisik. Seperti kehidupan orang-orang di masa silam yang menghiasi di kota kembang, sebutlah salah satunya masyarakat dari etnis tionghoa.



Dari literatur sejarah, etnis tionghoa hadir di Bandung atas prakarsa Gubernur Jendral Hindia Belanda Daendels yang sedang giat-giatnya membangun nusantara sepertipembangunan jalan saya pos Anyer-Panarukan pada tahun 1810. Selain itu juga ada yang berpendapat kedatangan etnis tionghoa di paris van java, merupakan orang-orang pelarian perang diponegoro tahun 1825-1830.



Keberadaan tempat tinggal etnis tionghoa atau pecinan di kota kembang terbagi menjadi 3 wilayah, pertama di seberang pasar baru yang kini bernama jalan Pecinan Lama, kedua daerah belakang pasar baru hingga jalan kebonjati dan yang terakhir dari jalan gardu jati hingga Andir.



Pada hari Ahad 4 april 2010, saya menyempatkan diri menyusuri pecinan di kota kembang bersama komunitas Aleut. Berangkat dari gedung merdeka tepat jam 8 pagi kami berjalan menyusuri jalan Asia Afrika menuju jalan Banceuy. Kami mampir dulu ke belakang gedung Bank Mandiri, di sini masih nampak sejumlah istal tempat kuda parkir peninggalan masa kolonial. Sehingga tidak aneh jika jalan yang kami susuri dinamakan Banceuy yang berarti istal kuda, terkait nama banceuy orang bandung banyak yang kecele malah sering bingung menyamakan banceuy itu dengan bancet hewan yang mirip katak.



Keberadaan banceuy ini sangat terkait dengan kuda sebagai alat transportasi utama pada masa itu, dengan kemampuan maksimal kuda-kuda menempuh perjalanan sejauh 60km maka kuda tersebut akan diganti dengan yang lebih segar dan setelah rehat maka biasanya perjalanan akan dilanjutkan kembali. Ketika kami masih di banceuy dipaparkan juga sejarah dibukanya jalan raya pos yang menghubungkan anyer panarukan atas perintah Gubernur Jendral Daendels pada tahun 1810. Dan jalan yang berjarak seribu kilo meter tersebut pada awalnya hanya bisa dinikmati para bule dan para petugas pemerintahan dan pada tahun 1856 bangsa pribumi baru menikmati jalan tersebut.



Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju jalan Alkateri, namun ketika di depan bangunan tua bertuliskan Dezon di jalan Asia Afrika kami berhenti sejenak dan mendengarkan sang pemandu yang biasa disapa kang BR, dia menerangkan bahwa bangunan tersebut dulu merupakan sebuah toko milik orang jepang. Menurut penelitian ketika Jepang hendak menguasai pacifik raya, negara sakura tersebut menyebarkan mata-matanya termasuk ke Hindia Belanda alias Indonesia.



**bersambung**


(rmd)

2 komentar:

  1. Pernah nyobaan Wisata di daerah banceuy - Pecinan Lama- ABC-Alkateri di malam hari gak..???

    Asa tiba-tiba rubah jadi Red Lights Distric lur

    BalasHapus
  2. komentar di atas patut di coba nih....

    BalasHapus